Sunday, May 12, 2019

Language Assesment: Classroom Practice (Kuliah Tamu Pendidikan Bahasa Inggris UMY)


Selamat hari Minggu educators semua, 

Hari Minggu adalah harinya kumpul dengan keluarga tercinta dan melepas lelah untuk aktivitas yang padat, atau justru agenda jalan2 ya? Intinya mau Quality time sama the loved ones kan? Eomma syantik pagi ini mau sharing pengalaman kemarin di Pendidikan Bahasa Inggris UMY saat memberikan kuliah tamu dengan tema Language Assesment: Classoom Practice. Jadi kuliah ini disampaikan kepada sekitar 200 mahasiswa PBI semester 4 yang sedang mengambil mata kuliah Language Assesment. Kalau theoretically pastinya dosen2 handal PBI sudah joss gandhoss, jadi eomma syantik diminta syarik praktikya assesment di lapanngan (emang eomma syantik guru olah raga yes? hehe) Maksudnya, bagaimana assesment dilakukan khususnya di kelas Bahasa Inggris di sekolah eomma di SMPN 5 Panggang, Gunungkidul. 

Bertemu dengan mahasiswa tuh slalu bikin syemangath emang. Frankly speaking, awalnya cita-cita eomma syantik kan pengen jd dosen dan alhamdulillah sekarang jadi dosen SMP yes? Alhamdulillah. So, lihat aja betama si eomma semangat sekali sharing sampai tak peduli dengan kamera. hehe

Kelasnya dibagi dua sesi karena jumlah peserta banyak biar tetap kondusif. Sesi pertama dimulai dengan ceremonial dan ada sambutan Pak Dekan yang baik hati. Terima kasih Pak dekan telah mengizinkan seekor eh seorang guru nggunung spt saya berkali-kali main ke UMY. Selain itu terima kasih juga pada Miss Puput yang imut yang mengajak eomma-eomma sharing di kuliah umum mata kuliah yang njenengan ampu.

Dan selanjutnya sesi satu diawali.  Eomma syantik mulai dulu dengan kenalan, konon tak kenal maka tak sayang. Ya kan??? hehe. And mulailah eomma syantik bercerita tentang penilaian dari permendikbud, praktik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, kemudian assesing the four skills dan integrated skills, serta tak lupa sharing challengenya. Untuk presentasinya (slide show) bisa dilihat di youtube eomma syantik di Laily English. Silakan semuanya bisa memberikan masukan apabila ada pengalaman yang lebih menarik dan menyenangkan. Oiya, kalau materi pdfnya di sini

Ok, selamat membaca ya, semoga bermanfaat. Eomma syantik mau nginem dulu cuci piring dan ngepel sambil nyuci dan nyetrika. (switch ke INEM mode on). Sampai jumpa. 

Tuesday, May 7, 2019

Inovasi dalam Education 4.0 (Materi Seminar Nasional di Gelora FATIK IAIN Ponorogo)



Hello educators,

Selamat menunaikan Ibadah puasa ya. It was so long that Eomma Syantik gag update di sini. InshaAllah akan mulai update lagi. Jadi nanti update nya bisa jadi yang gag update, halah.

Well, kali ini eomma syantik mau share acara May Day kemarin. Alhamdulillah eomma syantik dapat undangan dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo untuk mengisi acara dalam seminar nasional bertemakan inovasi pendidikan di era Revolusi Industri 4.0. Tema yang sekarang ini sedang menjamur di mana2. Indeed, kita memang harus ready dengan RI 4.0 dengan menyiapkan generasi kita melalui pendidikan yang berorientasi skills yang dibutuhkan masa itu.

So, memulai perjalanan dengan naik kereta dari Yogya ke Madiun dan dijemput oleh Mas Rohman Ketua DEMA yang baik hati kami menuju Ponorogo. Sampai di sana jam 9 malam dan para mahasiswi masih dengan semangatnya nyambut kami dengan berbagai cemilan dan teh panas. Pokokke mantap.

Paginya, eomma syantik berjumpa dengan fotografer dan yutuber kenamaan dari Ponorogo teman saat di Belanda kemarin. Siapa lagi kalau bukan Mas Imam Te yang secara sukarela turun gunung untuk mengawal eomma syantik dan jadi fotografer. hehe. Thanks Mas Imam. Memasuki ruanganm eomma syantik berkenalan dengan Pak Sis selaku narasumber satunya dan Pak Sofyan dosen Matematika IAIN Ponorogo.

Ketika akhirnya waktu sharing eomma syantik tiba, setelah perkenalan para mahasiswa ikut survey dengan kahoot. Surveynya tentang berapa lama waktu mereka habiskan untuk memegang smartphone, app apa yang paling sering digunakan, dan tentang minat mereka terhadap isu IR 4.0 dan education 4.0.


Selanjutnya dilanjutkan sharing dan ngobrol2 tentang IR 4.0 dan Ed 4.0. Serta beberapa inovasi dlm pembelajaran. Materi presentasinya bisa diunduh di sini. Inovasi dalam Education 4.0

Setelah sesi presentasi ada sesi Q&A. Salah satu pertanyaan dari Mas Ahmad mahasiswa sem 4 adalah "Apakah memungkinkan Education 4.0 diterapkan di pesantren yang biasanya pembelajarannya tradisional dan tidak berbasis teknologi?" Frankly speaking, saya sampaikan saya tidak memiliki latar belakang pesantren, namun saya sampaikan bila fokus Education 4.0 tidak hanya pada high tech nya melainkan pada pembentukan karakter siswa dan skills siswa yang mampu menghadapi Revolusi Industri 4.0. Sebagai contohnya eomma syantik tunjukkan proyek Lapbook yang kemarin dibuat saat OGN 2018 dan alhamdulillah menjadikan medali emas di bwa pulang ke jogja. Dalam proyek itu, siswa tidak terlalu dilibatkan dengan high tech. Produknya pun simple. Untuk materinya bisa diintip di postingan eomma syantik Eomma syantik dan GOLD Medal

So...semangat terus belajar yuuk, sekarang eomma syantik mau momong lanjut ngeprint proposal JETA dulu. Nanti sore rapat. hehe.

Semoga bermanfaat.





Perjuangan 5 Besar: Calon Duta Teknologi DIY 2024

  Halo Educators Hebad,  Maafkan saya yang lama tidak menyapa. Beberapa hari ini alhamdulillah kembali bergulat dengan waktu dan sat set men...