Hello educators,
Selamat malam. Apakah semuanya sudah menikmati istirahat malam? atau masih tiduran sembari buka socmed nya? Itu lagi2 adalah eomma syantik. Hari ini agak melelahkan tadi naik gunung menuju pusat kota Negeri Batu untuk workshop RPP dengan teman2 MGMP Bahasa Inggris (tapi selalu hepi kalau kumpul teman2 tuh...recharge energi). Pulang2 si ganteng KDH sudah maem sore mandi dan minta bobo. Ini anomali. Masak jam 5 bobo sampai sekarang. Alamat besok pagi atau nanti jam 11an ajak bangun dan main lego (aigooo).
Well, karena si ganteng udah bobo, eomma syantik mau nyante dulu lalu ingat punya janji ngasih cerita Part 3 ya??? Well, maaf ini telat tadi khusuk di WOnosarinya. ciyeee....So, pastikan dulu yang belum baca Part 1 dan Par 2 bisa klik link di bawah ini.
Ok sekarang saatnya menikmati yang Part 3. Selamat menikmati.
Well, Day 2 bertepatan dengan tanggal 5 September 2017. Pagi
itu...nyanyian dag dig dug duer dapat didengar dari detak jantung semua peserta
lomba begitu juga dengan eomma
cantik. Sesuai aturan presentasi dan display diwajibkan pakai jas.
Lanjut...sampai di ruangan 555A di lantai 5 semua peserta sudah siap dengan
stand display masing-masing. Beberapa tampak asik berkunjung ke stand teman.
Dan eomma cantik pun menmasang leptop dan menyalakannya (display yang simple
hanya leptop, speakers dan CDs) smentara stand lain kuerennn kueren. Ada yag pakai
lampu warna-warni, ada makanan traditional komplit dehhh.
Jam 8 pagi bapak ibu yuri masuk
ruangan dan setelah pengarahan, beliau-beliau mulai mengunjungi stand-stand
display. Deg-deg an juga menunggu giliran, diperparah dengan alunan musik dari
si broh sesama dari Gunungkidul yang memainkan musik "game"nya yang
bikin tambah deg-degan. Setelah menunggu sambil menanti dapat juga giliran
dikunjungi yuri. Disuruh menjelaskan inovasi yang kita lakukan kemudian apa
bentuk atau hasilnya dan sebagainya. Saking semangatnya eomma cantik menjelaskan dengan menggebu. Dan para yuri pun
berpindah ke stand lainnya. Kami lumayan lega dan bisa foto-foto dulu dengan
tetangga stand.
(dari kiri ke kanan: Broh Nur Samsu (yang sekarang udah jadi calon Kasie di bidang SMP Dikpora GK. ehmm); Mbakyu Fajrin sang istri pelaut yag jadi teman syurhats; Mbak Ari yang baik hati teman dari jaman P2TK; dannn Eomma syantik Laily Lebayatun)
Lihat betapa cerianya wajah kami, beda dengan
kebuthekan saat menghadapi yuri. Halah lebay. Eh ada yang terlupa, saat INOBEL
ini juga saat eomma cantik reunian dengan teman P2TK LTBE 2012 UNY ada mbak Ari
dan Miss Fuji. Betapa bersyukurnya kami karena bisa reuni sambil lomba dan
jalan-jalan. We were so lucky to be here.
Lanjuttttt....adegan deg-degaan
hari itu ternyata belum usai. Presentasi atau sesi wawancara sudah
menanti. Wawancara dilaksanakan dengan undian tdk sesuai dengan nomor urut dag
dig dug dueeer. Eh si eomma cantik beruntung karena maju sesuai dengan nomor
urut alias maju nomor 7. How was my
presentation? Well it's not perfect tapi lumayan lah. Lumayan sukses
memaparkan 20an slide dalam waktu 10 menit yang berarti tidak sempat ambegan.
haha. lebay. Saat presentasi aku memilih pakai Bahasa Inggris yang lebih nyaman
karena lebih sering presentasi di forum ilmiah dengan bahasa itu disamping
banyak teori diambil langsung dari Bahasa Inggris dan biar kelihatan kerens
(eh, ngaku). Dan presentasi demi presentasi pun tersaji diringi dengan
wawancara oleh yuri. Sayangnya Day2 berakhir belum semua presenter tampil jadi berlanjutlah di Day 3.
Day
3 presentasi pun berlanjut. Semuanya menanti giliran sambil galau-galau
Bandung. Dan akhirnya sebelum dhuhur 34 peserta menyajikan inovasi mereka.
Semua keren sekali. Banyak yang dari Bahasa Inggris antara lain media MPO JALI,
Simple Spinner, pictory, mandi kardus, cartono, vibermixo?, treasure kuartet,
Grants, Vlog, lalu apa lagi ya? Banyak banget...yang IPS ada wayang hidrologis
yang cethar, lalu melawan petruk dan gareng, wayang toserba. Ada juga yang anti
mainstream menulis Bahasa Indonesia dengan bantuan setan jenius...semuanya
inspiring. Setelah sesi presentasi/wawancara selesai, kami pun membuat adegan
photo session dengan para yuri dan dengan peserta IPSPB lainnya. Selain itu
juga adegan minta tanda tangan yuri yang tidak kalah serunya. Ini foto
penampakan kekompakan peserta INOBEL
bidang IPSPB 2017.
Well, setelah bergaya di photo session dengan berbagai adegan, kami
pun sepakat mau memanfaatkan waktu jalan-jalan dengan piknik bersama. Alhasil
pesan bus dan kami cusss jalan2 melepas stress dan menikmati keindahan pulau
Dewata. Di bus ada yang nyanyi2 dari lagu jadoel sampai Panturanan. Semua nya senang
dan sangat menikmati. arena asyik ngobrol ngibril dan nyanyi...akhirnya
perjalanan ke Pantai Pandhawa sangatlah cepat. Di Pandhawa ngapain? photo2.
hahaha. Tapi first destination cari sun glasses karena kelupaan tidak membawa.
Dan bodohnya beli 1 sunglasses harganya ngga pakai nawar 40 ribu dan 50 ribu
padahal di Jogja itu cuma 15 ribuan. LOL. Tidak apa lah rasa Bali. Eee..ada
teman yang lebih sabar muter ke toko lain dapat 20 ribu. Setelah adegan potoh2
puas...we melanjutkan perjalanan ke Ulu Watu. Ini nih ada Mas Jumadi nyuruh
kita lepas segala atribut karena takut diambil monyet. Ternyata monyetnya lagi
pada presentasi atau display kali ya jadi ngga seheboh yang
kubayangkan. Di uluwatu rencananya mau nungguin sunset, tapi tidak jadi
sehingga kami sukses berfoto dan menikmati pemandangan aja. Wah pokoknya ngga
nyesel ikut INOBEL. Hobby jalan-jalan dan foto-fotonya tersalurkan disamping
kulakan ilmu tentunya. hehe. Setelah menunggu dan menanti semuanya ngumpul, bus
langsung menuju ke Krisna untuk beli oleh-oleh. Di sinilah mulai pada kalap. Eomma cantik sampai jadi penghuni
terakhir masuk bus dengan menenteng plastik besar-besar menuju bus dan kembali
ke Mercure Hotel. Kami capek tapi sangat senang. Hmm ingin jalan-jalan lagi. So, teman semua yang suka jalan-jalan ayoo
mulai nulis dari sekarang. Ternyata tulisan itu bisa jadi tiket jalan-jalan
lho. Enak kan?
Malam pun berganti pagi. Datanglah
hari yang dinanti. Hari pengumuman. Semua peserta berbagai bidang dan jenjang
berkumpul dengan jas kebesaran INOBEL. Sebelumnya kami mendapat materi dulu
dari Prof. Ginting. Dilanjutkan adegan yang paling dinanti. Pengumuman. Jangan
ditanya bagaimana deg-degannya para finalis. Mungkin hanya aku yang pasrah dan
tidak berharap karena ada suatu alasan yang tak bisa kuungkapkan. So, siapa
juaranya? Untuk jenjang IPSPB juaranya yang pertama adalah Mbak Ifah dari
Salatiga dengan media keren “Melawan Petruk dan Gareng”, juara kedua adalah
Mbakyu Ima dari Tulungagung dengan Menulis Recount dengan “TOEFL”nya, dan Bu
Hilmin dari Tuban dengan “Silly Spinner”nya. Semuanya layak jadi juara
pastinya, tapi kami yang ada di final sudah berusaha menjadi juara untuk
setidaknya diri-sendiri sambil membenahi segala sesuatu untuk INOBEL
berikutnya. Yang jelas tahun itu meskipun aku belum bisa merasakan juara semoga
di tahun-tahun selanjutnya bisa menjadi bagian dari para juara. Banyak ilmu
yang didapat dan banyak hal indah yang kurasakan dari acara ini. Dan semua
kisah itu terukir dan menjadi kenangan tak terlupakan. Setidaknya Kinemaster
telah membawaku berkisah dari SMPN 5 Panggang, Gunungkidul di negeri baru
sampai ke Pulau Dewata dengan INOBEL. Semoga kisahku ini bisa bermanfaat dan
menjadi pemicu untuk kita semua agar terus berkarya, meski bukan jadi juara
lomba tapi banyak makna dan cinta di balik itu semua. Meski ada kecewa
menyelimuti dada dan ada sesal yang begitu kekal namun eomma cantik harus move on
dari kenangan INOBEL 2017 dan mempersiapkan diri untuk INOBEL 2018 atau 2019
atau pun tahun lainnya.
THE END
Berakhir sudah 3 episode Kisah Cerdig dari Negeri Batu ke Pulau Dewata. Besok kalau sempat akan dibikin season 2 yes.. hehehe.
Ok, sekarang eomma syantik mau lanjut belajar yang lain dulu (ceileh belajar) soalnya sama Kekasihku Pak Kim Kom Kom disuruh lebih rajin belajar biar pinter dann jadi Doctor. Aamiin.
Selamat istirahat semuanya.