Dear educators,
Sore-sore ditemani rintik hujan nan syahdu ini kayaknya enak untuk selonjoran ditemani telo goreng sambil blogging ya? atau googling facebooking, WAing (alhamdulillah) dan sebagainya. Eomma syantik kali ini mau ndongeng aja dulu ah. Alkisah dari negeri batu. Halah... Ini semacam teaser untuk buku kompilasi teman2 IPSPB kali yak? :) Selamat menikmati...
KISAH
"CERDIG" DARI NEGERI BATU KE PULAU DEWATA
Laily
Amin Fajariyah, M.Pd
Guru
Bahasa Inggris di SMPN 5 Panggang, Gunungkidul
Siang ini sambil momong
Kim Do Hyeong, anak lanangku yang
bulan depan berumur tiga tahun akan aku ceritakan sebuah perjalanan indah yang
tak terlupakan. Kisah ini adalah kisah yang mempertemukanku dengan para master
inovasi pembelajaran di seantero NKRI. Cerita perjuangan lebay seorang guru di
negeri batu yang ingin terbang dengan blekok
biru dan eksis di kancah nasional. Ok, silakan
siapkan cemilan secukupnya, air putih atau teh botol S*s*o, atau sekotak tissue
paseo kalau-kalau saking lebaynya
cerita ini nanti bisa bikin baper.
Baiklah,
kisahku akan kumulai dengan pertanyaan, tahukah kamu INOBEL? Mungkin jawabannya
akan beragam, ada yang bilang apakah itu? Atau justru “ya iyalah, aku kan juara
INOBEL tahun lalu”, atau “ya pastinya, gimana tidak? laptopku ada tiga semua
karena finalis di lomba itu” Hehe. Ya, INOBEL adalah lomba yang dinanti oleh
guru di seluruh provinsi dan kabupaten di jagad Indonesia tercinta ini. Lomba
Inovasi Pembelajaran atau biasa disingkat INOBEL, beberapa teman malah membuat
candaan menjadi “inobleh” dengan gaya baca Australian
English ya. Ups. Lomba INOBEL ini ada berbagai jenjang untuk guru SD, SMP,
dan SMA/K. Well, karena eomma cantik
ini guru esempe jadi akan sharing yang jenjang SMP aja ya. INOBEL jenjang SMP
dibagi tiga bidang yaitu: MIPA. IPSPB, dan SORAM. Untuk guru yang mengampu
matematika dan IPA tentunya akan bersaing dengan teman-teman guru MIPA di bidang
pertama. Sedangkan guru IPS, PKn, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris akan
menyemarakkan kelas IPSPB dengan persaingan khas nan dahsyat. Bidang ketiga,
SORAM diperuntukkan untuk guru SBK, Olah Raga dan Mulok (termasuk TIK dan
Bahasa Daerah), serta BK. So, sekarang tahu kan kalau mau ikutan lomba ini
kalian masuk bidang mana? Kalau eomma cantik
ini mah masuk IPSPB yang kebetulan 2017 ini orangnya lebay-lebay tapi kece
(awas kalau mau protes hubungi dokter).
Nah
tahun 2017 ini ada keberuntungan yang membawa eomma cantik masuk di panggung INOBEL. Sebelumnya belum pernah
merasakan euforia dahsyatnya final INOBEL. Lalu apa yang membawaku yang
notabene guru ndesit wal lebayatun
dari sekolah pelosok di negeri batu Gunungkidul ke arena itu? Jawabannya adalah
KINEMASTER. Kinemaster adalah sebuah aplikasi penyuntingan video yang bisa
digunakan untuk membuat digital story atau
cerita digital yaitu gabungan dari gambar, teks, audio, dan video. Kapan eomma cantik kenalan sama aplikasi ini.
Sungguh aku sangat berterima kasih pada keponakanku Habib yang masih kelas V
SD. Keisengannya pinjam HP buliknya dan diinstall
aplikasi kekinian menjadikan aku mengenal Kinemaster. Awalnya eomma cantik memakai Kinemaster ini
untuk membuat video untuk merayu Pak Kim ya...gayanya surprise gitu biar romantis. Nah malah jadi muncullah ide, kalau
aplikasi ini dikenalkan ke murid-muridku di sekolah yang tak lain adalah
anak-anak jaman now, pasti mereka suka.
Pertengahan
Januari 2017, kubawa smartphoneku ke kelas dan kutunjukkan video kreasiku ke
anak-anak. Lalu kujelaskan kepada mereka kalau kita mau bermain-main dengan HP
di kelas. Sontak sorak sorai terdengar menunjukkan antusiasme mereka. Lalu aku
mulai menyampaikan proyek bersama yang akan kita lakukan. Aku menamainya Proyek
“Cerdig”. Proyek “cerdig” sudah tidak asing bagi anak-anakku karena dua
semester sebelumnya kami sudah melaksanakannya. Apa itu proyek “cerdig”? Proyek
“cerdig” singkatan dari cerita digital. Di proyek ini siswa membuat cerita
digital sesuai topik yang disepakati dengan teks yang dipelajari. Dua semester
sebelumnya secara bertutut-turut mereka membuat cerita digital tentang
deskripsi wisata di Yogyakarta dan kemudian cerita rakyat seperti Legenda Danau
Toba, Tangkuban Prau dan sejenisnya. Nah, proyek “cerdig” sudah terbukti
membuat siswa aktif dalam pembelajaran dan membantu mereka dalam pembelajaran
Bahasa Inggris terutama speaking dan writing. Apa bedanya proyek “cerdig”
sebelumnya dengan yang ini? Dua proyek terdahulu menggunakan program Movie
Maker yang berarti memakai laptop sedangkan proyek dengan kinemaster ini
anak-anak menggunakan smartphone mereka.
Tanggal
17 Januari 2017, tahapan pertama proyek “cerdig” dengan Kinemaster dimulai
dengan menentukan topik. Ada yang memilih binatang seperti pinguin, kadal,
ular, dan ada juga fenomena alam seperti pelangi dan gempa bumi. Dalam proyek
ini menuntut setiap siswa akan memproduksi satu cerita digital. Singkat cerita
setelah proses penulisan naskah, storyboard,
pengunduhan visual, rekaman yang sangat menguras tenaga dan jiwa agar Panggangese English atau mBantulnese dan ngGunungkidulese Englishnya tersamarkan jadilah produk cerita
digital siswa. Ada total dua puluh lima karya. Karya tersebut kemudian
dipresentasikan di kelas untuk mendapat masukan dari teman atau guru. Nah,
presentasi ini juga melibatkan orang tua wali lho. Kebetulan pas tanggal 7
Februari 2017 ada rapat wali murid. Sekalian saja kuminta kesediaan mereka
menyaksikan putra-putrinya presentasi dengan Bahasa Inggris menunjukkan karya
cerita digital yang mereka buat dengan Kinemaster. Dan, anak-anak senang
meskipun awalnya katanya nervous eh
malah jadinya rebutan mau presentasi (pasti jiwa narsisnya eomma cantik sudah nular). Orang tua dan wali murid yang
menyaksikan, meskipun dari desa dan tidak tahu Bahasa Inggris terlihat berbinar
bangga saat putra-putrinya maju presentasi. Sudah pasti mereka bangga “eee..cah
ndeso neng iso ngomong Landa”, begitulah kira-kira cloteh simbah-simbah atau
pakdhe-pakdhe yang menyaksikan anaknya presentasi. Bagaimana perasaan Miss
Laily si eomma cantik? Pastinya puas
bisa membahagiakan siswa dan orang tua/wali sekaligus dengan modal bermain HP.
Hehe.
Hal
lain yang membuat eomma cantik bangga
dan hampir nangis lebay adalah saat yang lain presentasi kemudian siswa lain
diberi kesempatan untuk memberi masukan, ternyata mereka melebihi ekspektasiku.
Beberapa siswa sudah bisa mengoreksi pronunciation
atau pelafalan siswa lainnya. Vina, gadis cantik yang pinter dan multi talented mengacungkan tangannya
seraya berkata, “Miss, seharusnya kan membacanya lized bukan lizard Miss”. Ada
lagi, Bactie si lincah dan kemayu yang mengomentari dengan suara seraknya
tentang backsound cerdig karya salah
satu temannya. Serta masih ada siswa-siswa lain yang dengan percaya diri
memberikan masukan untuk perbaikan karya teman-temannya. Setelah seluruh siswa
presentasi dan merevisi karya berdasarkan masukan teman-temannya, mereka
mengunggah karya mereka di situs video yang sering diakses banyak orang dari
dewasa bahkan sampai kanak-kanak. Ya apalagi kalau bukan mas Yusuf eh Youtube. Siswa
mengunggah karyanya di sana dan kita melakukan penghitungan likes dan comments. Mereka juga
disarankan mempromosikan karya mereka melalui facebook. Hasilnya, likes dan
komentar yang banyak akan dapat hadiah istimewa dari Miss Laily.
Setelah
proyek cerdig berakhir, eomma cantik
mencoba menjaring informasi terkait pendapat siswa tentang proyek tersebut
melalui angket dan wawancara. Dan mulailah eomma
cantik melaporkan inovasi tersebut. Dibuatlah folder di laptopku berjudul INOBEL 2017 JUARA. Nama ini sudah pasti
merupakan harapan dan doa agar juara di kancah nasional dengan INOBEL. Biarlah
ke-pede-an yang penting usaha dan doa ya. Saat folder itu dibuat sebenarnya pedoman
INOBEL 2017 belum muncul tapi yang penting mencoba dengan pedoman tahun
sebelumnya. Waktu itu sudah janjian juga dengan Ketua MGMP Bahasa Inggris
Negeri Batu alias Gunungkidul beliau Ibunda Ponikem, S.Pd, M.Hum untuk
diseminasi karya kita bersama. Tanggal telah ditetapkan yaitu 9 Maret 2017.
Ibunda akan diseminasi PTK untuk kenaikan PAK nya dan saya Best practice untuk
INOBEL. Day-2 alias tanggal 7 Maret 2017, karyaku belum juga selesai karena
jiwa golongan darah B yang suka procrastinate
ini tak kunjung insaf. Alhasil tanggal 8 Desember 2017 dengan semangat juang
nan berkobar dan keajaiban TPK (The Power
of Kepepet) eomma cantik lembur
ditemani kekasih hati Pak Kim Kom Kom sampai jam 2. Mengeprint seluruh makalah jadi 4 eksemplar (untung printernya sedang
ngga ngambeg). Dan tidur 3 jam serta bangun, sholat, mandi lanjut bersiap
mendaki gunung ke pusat negeri batu, Wonosari.
Jam 08.05 sampailah eomma
cantik di SMPN 2 Wonosari.......(bersambung)Tunggu di episode berikutnya yes...
Ditunggu ya. Salam manis dari eomma syantik :)
No comments:
Post a Comment